Social Media

Karena Setiap Lembarnya Mengalir Berjuta Cahaya (Playlist #4)

08 November 2015
Playlist ke-4 di blog ini. Masih dari lagu-lagu yang bukan masa kini. Playlist ini cocok didengerin malam hari waktu kita sedang sedih atau pengen denger suara yang gak terlalu berisik. 

Mood saya lagi berantakan waktu susun playlist ini. Seperti disuruh lari tapi saya cuma mau berjalan. Seperti orang mengantuk tapi masih ingin bekerja. Seperti ingin makan ketoprak tapi cuma bisa gorengan. Seperti seharusnya menangis tapi saya mau diam saja. 

November datang, Bandung mulai hujan. Waktunya memberi ruang pada kenangan dan membuatnya satu playlist yang lain lagi.

Oiya, mau rekomendasi musisi sederhana bernama Taufanny Nugraha Ph.D. Saya denger di soundcloud. Oh jatuh cinta dengan suara dan petikan guitalelenya. Selain nyanyi lagu-lagu sendiri, dia juga ngecover musik-musik dari pak A.T Mahmud dan Ibu Soed. Dengernya adem sekali, kayak abis dibanjur air hangat waktu kedinginan, berendam di air terjun yang jernih setelah 10 jam jalan kaki. 



1. Andien - Pulang

2. Frau - Mesin Penenun Hujan

3. Norah Jones - Come Away with Me

4. Simon and Garfunkel - If I Could

5. Efek Rumah Kaca - Jangan Bakar Buku

6. Cozy Street Corner - Jelang Benam Matahari

7. Irma & Cholil - Cinta itu Sengit

8. Taufanny Nugraha Ph.D - Hujan Rintik-rintik (A.T Mahmud)

9. Taufanny Nugraha Ph.D - Bunga Cantik

10. The Bird and The Bee - Come As You Were



*Judul postingan ini saya kutip dari kalimat pertama di lirik lagu Jangan Bakar Buku - Efek Rumah Kaca.
1 comment on "Karena Setiap Lembarnya Mengalir Berjuta Cahaya (Playlist #4)"
  1. Pilihan lagunya keren. Aku suka semuanya, kecuali yang Taufany Nugraha. Belom tahu sih. Tar nyari ah, kali aja jadi suka :D

    ReplyDelete