Social Media

Substore Bandung: When Old Meets New

05 November 2015
Ada yang pernah denger atau baca tentang toko musik bernama Substore? Di Jakarta toko ini happening banget. Lokasinya di Pasar Santa. Nah! Mulai familiar dengan namanya? Woh belum :D Coba googling dulu atuh Substore + Pasar Santa. 

Substore ini toko yang menjual vinyl (piringan hitam), t-shirt, poster, dan buku-buku musik. Gak cuma barang baru sih kelihatannya, yang bekas juga ada. Apa aja yang ada korelasinya dengan musik, mereka punya stoknya. 

Substore juga ada tokonya lho di Bandung. Lokasinya di Ruko Cikapundung.



Saya, Gele, Nabil kebetulan lagi nginep di Ibis Braga. Pas di Jalan Asia Afrika lagi ada Car Free Night. Gila rame banget! Kayak se-Bandung pada datang ke CFN deh.  Terus saya inget ada Substore, ya udah deh mampir ke toko musik aja, menjauh dari keramaian Jalan Asia Afrika. 

Emang dasarnya kami pernah beberapa kali ke Pasar Antik Cikapundung yang mana di ruko Cikapundung juga tempatnya. Penasaran juga sih kayak apa toko 'anak muda' macam toko Substore di antara barang antik lapaknya bapak-bapak.

Substore sendiri deket dari hotel Ibis Braga, juga dari jalan Asia Afrika. Jalan kaki lima menit juga sampai. 

Tapi ternyata gak segampang itu ya ketemu toko Substore. Mungkin karena malam hari, jam tujuh. Toko-toko antik udah pada tutup. Mau tanya orang pun malu-malu. Pas nanya juga dikasih tahu sih, tapi tetep aja kami nyasar. 

Menggunakan lift, kami sampai di lantai 3. Rustic abis! Menuju ke Substore auranya industrial banget. Gak fancy kayak toko musik pada umumnya. Industrial beneran gak dibuat-buat. Emang tempatnya gak lazim juga sih buka di Ruko Cikapundung. 

Buat saya pribadi, pemiliknya berani juga buka lapak di sini. Bukannya milih lokasi di daerah gaul di Bandung, misalnya Dago atau Setiabudi, mereka nyempil di wilayah yang hening dari kehebohan alay. Gak deng, maksudnya bukan tempat favorit turis gituh. 

Ya mungkin pasarnya segmented juga ya, pasti dibela-belain dateng kalo suka musik mah. Lagian pas udah lihat tempatnya, emang produk di Substore Bandung cocok dengan semangat Pasar Antik Cikapundung. Jadul, vintage, barang langka, intinya barang-barang bekas terpilih.

Setelah berkeliling lantai 3, akhirnya ketemu juga di Substore Bandung dan saya langsung pesan Nasi Goreng Rempah & Roti Ovomaltine. Lhooo kok jadi pesan makanan? Iya emang di Substore ada dapur juga, kita bisa pesan makanan :D

Substore Bandung tokonya nyeni & unik. Kayak belanja CD di toko-toko Eropa aja deh. Artsy banget tempatnya. Lagipula
 kemarin sih lihatnya banyak Vinyl sama buku apa majalah-majalah musik gitu. Poster-poster kuno juga ada. Bagus-bagus barangnya. Ini mereka dapat darimana ya barang kayak gini...

Mampir deh ke Substore Bandung. Sekalian keliling Pasar Antik Cikapundung juga. Saya pernah nulis tentang pasar tersebut di blog, bisa dibaca di sini. Gak belanja barang-barangnya kunonya juga gak apa-apa. Anggap aja window shopping sekaligus nostalgia. Ya sangat membantu banget kalau sambil belanja juga :)

Pengalaman ke tempatnya itu loh yang ngasih sensasi seru. Aneh aja di tempat yang nampak usang dan kumal, di tengah engkoh-engkoh berkacamata tebal dan beruban, juga semua peralatan listrik dan pertukangan, tahu-tahu di lantai 3 ada kehidupan lain yang jauuuuuuuh banget sama pemandangan di lantai-lantai sebelumnya.

Nongkrong doang di Substore Bandung juga asyik. Ngopi atau makan apa gitu. Saya makan nasi goreng ini & tv jadul gaya jengki itu loh yg jadi meja makan saya :D rustic vintage lah. Klasik! Pada ke sana gih. Ruko Cikapundung ini punya kehidupan lain dan berbeda dengan tempat wisata di dekatnya. 

Facebooknya: Facebook Substore 
Instagram @Substorebdg 

Buka : 15.00
Tutup : 21.00



















Teks : Ulu
Foto : Indragele


1 comment on "Substore Bandung: When Old Meets New"
  1. walaupun lokasinya bukan lokasi favorit tapi kalau unik pasti banyak yang dateng ya

    ReplyDelete