Social Media

Image Slider

Museum Bio Farma, Sejarah Vaksin di Bandung Satu Abad Lalu

25 July 2018
Kesan pertama baca/denger Bio Farma pasti cuek-cuek aja. Apa istimewanya nama yang terkesan medis, biologis, dan berbau ilmu pengetahuan alam itu?

Ohooo istimewa banget!

Bio Farma punya sejarah panjang di Bandung. Wait, bahkan di Indonesia!

Gimana bisa?



Bio Farma adalah BUMN yang memproduksi vaksin dan antisera. Dahulu bernama Institute Pasteur & lembaga ini yang merintis pembuatan vaksin di Hindia Belanda.

Kamu tahu lah pasti Jalan Pasteur, orang Jakarta nih pasti tahu wkwkwk. Pasteur adalah ilmuwan yang menemukan (cara pembuatan) vaksin. Karena jasanya, namanya diabadikan jadi nama jalan di Bandung. Tepat di lokasi Bio Farma berada, di mana pekerjaannya Pasteur diteruskan sampai sekarang.

Sebenernya sih nama jalan Pasteur diubah jadi Jl. Dr Djundjunan. Tapi warga Bandung dan kebanyakan tulisan wisata tahunya ya Jalan Pasteur.

Sejak awal mula berdirinya 1890 di Batavia, mereka turun tangan mengatasi wabah penyakit di nusantara. Cacar Api salah satu penyakit yang berhasil ditumpas dengan imunisasi (vaksin). Vaksinnya dibuat di Institute Pasteur dong.

Faktanya sekarang, lembaga yang ada di Bandung sejak tahun 1923 ini memproduksi vaksin dan menyuplainya ke seluruh Indonesia. Termasuk memenuhi 10% kebutuhan vaksin dunia: 137 negara, 49 negara Islam (OIC).

Gileee Bio Farma! Mantap! Satu-satunya negara di Asia Tenggara yang kayak gini nih!

Karena sejarah yang panjang dan aset-aset medis yang mereka simpan baik-baik dan umurnya sudah satu abad, Bio Farma memuseumkan benda-benda bersejarah tersebut.




Rabu 18 Juli 2018, Bandung Diary dan banyak teman dari komunitas sejarah, blogger, dan museum menghadiri undangan acara dari Bio Farma. Ada talkshownya dan tur ke museum Bio Farma.

Museum Bio Farma sudah ada sejak tahun 2015. Namun karena datanya diperbarui & ada perubahan tata letak pameran, mereka ajak kami melongok kembali museum medis mungil dengan sejarah panjang ini.

Upaya menghadirkan museum ini adalah cara Bio Farma ikut melestarikan sejarah Bandung, utamanya di bidang kesehatan.

Di dalam Museum Bio Farma kita bisa melihat asal muasal penemuan vaksin,  wabah penyakit, 'pembuatan' vaksin, dan peralatan medis yang digunakan di tahun 1930an, serta beberapa alat medis lainnya. Cocok nih museumnya bagi kamu, kamu, dan kamu yang antivaksin. Ketahui asal usul vaksin, kenal vaksin lebih dekat. Supaya apa? Agar paham dan tobat dari antivaksin.

Display benda koleksinya bagus-bagus. Modern & dirancang apik sehingga enak dibaca dan bagus buat foto-foto. Khekhe.

Ada empat area di dalam museum. Dimulai dari data bos-bos Bio Farma sejak 1 abad lalu. Abis itu timeline perjalanan Bio Farma sejak zaman kolonial sampai kemerdekaan. Banyak foto yang merekam pembuatan vaksin dan imunisasi di era kolonial. Memang orang-orang Belanda ini ya arsip dokumentasinya bagus banget. Salut juga kepada Bio Farma yang menyimpan dan menjaga 'harta karun' tersebut baik-baik.

Oke. Dari area 1 dan 2 yang bahasnya fokus ke sejarah, di area 3 masuk ke area yang bahas vaksin. Banyak Taksidermi (cmiiw). Di antaranya saya melihat ular. Kamu pernah bertanya-tanya gak sih vaksin itu bikinnya gimana? kalau meratiin dari museumnya Bio Farma, saya jelasin dikit nih. Benerin ya kalo ada yang salah.

Jadi bikin vaksin itu ibarat ternak ikan lele. Bakteri baik diternakan. Untuk mengembakbiakan bakteri tersebut, butuh media. Media ini nih aneh-aneh sih. Ya namanya juga bakteri sih ya apa yang gak aneh darinya :D

Kayak vaksin untuk cacar api nih, dikembangbiakannya di perut kerbau. Memang hanya bisa di perut kerbau. Terus pas panen, diambil lah bakterinya terus entah gimana cara ekstraknya, buang zat buruknya, ambil zat baiknya. Butuh waktu sekitar hampir 10 bulan untuk proses pembuatan vaksin tersebut. Ceunah kata pemandu museumnya.

Hamdalah ya cacar api udah musnah.



Btw balik ke museum. Di bagian akhir museum ada area yang memajang prestasi Bio Farma. Juga ada profil kerja tim CSRnya mereka.

Pernah denger Ciletuh kan, yang sekarang udah resmi jadi Geopark Nasional. Nah, Bio Farma dengan tim CSRnya turun tangan mendampingi warga di sana mewujudkan status geopark tersebut sejak tahun 2014. Kamu bisa baca tulisan jalan-jalan saya di Ciletuh di sini yak.

Btw, setelah talkshow dan tur ke museum, kami juga diimunisasi, disuntik vaksin Flubio. Vaksin Influenza. Wah terima kasih, Bio Farma!

Bila ingin berkunjung ke Museum Bio Farma, reservasi dulu ke webnya. Cek ke bio akun @biofarmaid dan klik websitenya.

Museumnya terbuka untuk umum & gratis, namun datangnya gak bisa perorangan gitu.

Museum menerima kunjungan di hari rabu & kamis, jam 09.00-11.30.



Piala Dunia dan Mimpi Nonton Final di Rusia #Spon

08 July 2018
Kamu tahu gak sih definisi patah hati buat saya apa? Negara Amerika Latin tersingkir dari Piala Dunia 2018. Eheee. Jagoin Uruguay, oala kok kandas di kaki-kaki anak Prancis! 

Walo kompetisi masih berjalan dan pegangan saya udah gak ada, Piala Dunia masih seru buat ditonton. Empat tahun sekali ateuh meuni sayang kalau dilewatkan. 

Selama laga Piala Dunia 2018, saya baru sekali aja ikut nobar alias nonton bareng. Yakni di tanggal Uruguay kalah dari Prancis (ahahaha watir), 6 Juli 2018. Berlokasi di kafe One Eighty Music Coffee di Jl Ganesha no. 3 Bandung, Bandung Diary dan beberapa rekan media cetak dan digital diundang untuk nobar sekaligus menghadiri acara bertajuk Race to Moscow yang diselenggarakan perusahaan ekspedisi tersohor seNusantara: JNE. 



Jadi gini. JNE bikin undian berhadiah nonton final piala dunia. NONTON LANGSUNG DI RUSIA LHOOOO! Bisi weh pada nyangka nonton di lapangan Gasibu kan :D 

Terus program undian ini dikasi tajuk Race to Moscow. Pesertanya hanyalah member JNE yang sudah terdaftar di JNE Loyal Card (JLC). Hayoooo yang sering-sering kirim paket via JNE, apakah kalian merasa melewatkan sesuatu? Ekhekhekhe. Ntar yah saya ceritain si JLC di bagian paling bawah. 

Sampai mana tadi teh? 
Oh iya Race to Moscow. 

Sistem lombanya gini. Member JNE nuker poin sebanyak-banyaknya. 1 poin bernilai 25.000. Terus JNE undi nih siapa yang dapet hadiah ke Moscow. Jumlah pemenang ada enam orang. EMPAT PEMENANG DI ANTARANYA ORANG BANDUNG SEMUA AAAAHHHEEUUU! 

Karena itu JNE bikin seremonial penyerahan hadiah Race to Moscow di Bandung. Dibarengin dengan nonton bareng duel perempat final Piala Dunia. 

penyerahan hadiah
kira-kira 30 menit sebelum gol Uruguay bobol :D

20 menit sebelum Prancis jebol gawang Uruguay :D

Di waktu yang sama, pukul 19.00, di kota Malang juga diselenggarakan acara yang serupa. Kenapa? karena satu orang pemenang lainnya dari Malang. 

Sisa satu pemenang kan, asalnya dari Jakarta. Ya kan Jakarta udah dikasih kantor pusat, jadi gak diselenggarakan seremoni penyerahan hadiah Race to Moscow di sana. *ngarang :D*

Nya intina mah pemenang teh aya genep. Lalaki opat, istrina dua. Pemenang yang empat orang hasil diundi dari transaksi member di JNE. nah kalo dua orang lainnya, diundi dari hasil transaksi JNE di Shopee. Iya JNE sama Shopee kolaborasi. 

Keenam pemenang bakal berangkat dari Indonesia tanggal 13 Juli 2018. Di Rusia nonton final Piala Dunia sekalian jalan-jalan. Totalnya 4 hari 3 malam di sana. Tiket pergi-pulang gratis, akomodasi dikasih, logistik gak usah khawatir, visa diurusin sama JNE. Hayah kari bawa badan jeung koper buat buka jastip weh meureun :D 

Beruntung banget yah 6 orang pemenang Race to Moscow JNE. Perbuatan baik apa yang mereka sudah lakukan sampe segitu beruntungnya yah...

Kabita teu? Ah kan ada pengen jadi member JNE kan? Saya juga mau. Melalui program membershipnya ini, setiap transaksi kita dibarter dengan poin. Makin banyak poin nanti dikasi hadiah macam-macam sama JNE. Ada hadiah gawai, mobil, jalan-jalan! Hweeeee jangan dilewatkan! 

Siapa tahu nanti ada Race to Piala Eropa atau ke Copa America, pada siap-siap dari sekarang. Kebetulan mah gak ada, adanya persiapan. Tah kitu. 

Gini kalau mau daftar jadi member JNE di JNE Loyal Card:

1. Buka website JNE di http://jlc.jne.co.id
2. Isi data
3. Nanti JNE mengirim kartu melalui email yang terdaftar saat kalian registrasi
4. Prosesnya gratis
5. Nanti kalo udah dapet kartunya, tiap transaksi di konter JNE tunjukin kartu membernya ya

Pertanyaan dan jawaban seputar member JNE Loyal Card bisa dibaca di webnya JNE. Silakan dibaca teliti dulu supaya paham. Hehe. 
Coba difollow akun membernya JNE di @JNE_JLC. 

Selamat mendaftar jadi membernya JNE.
Selamat bagi enam orang yang berangkat ke Rusia.
Dan ayo kirim paket via JNE terus dapetin poinnya! 





Teks: Ulu
Foto: Ulu