Social Media

Sore di Buku Akik

10 September 2023

Sebetulnya ada dua toko buku yang ingin saya datangi di Jogja. Dengan waktu separo hari, yang kesampaian hanya Toko Buku Akik. Sore hari di sana ada banyak pengunjungnya. Bukan hanya mereka melihat-lihat, tapi juga membeli, membaca, dan tentu saja melakukan aksi khas zaman TikTok: berfoto dan bervideo. 


 

Saya juga tentu saja! Buku Akik menyediakan spot-spot berfoto tersebut. Alih-alih bersikap sok-sok idealis dan melawan zaman, mereka malah beradaptasi. Buku Akik termasuk yang lincah di media sosial. Tanpa tokonya dibuat estetik pun pasti ramai pengunjung. Tapi mereka tetap siapkan pojok estetiknya tersebut.
 

Mungkin menjadi ‘estetik’ merupakan jalur viralnya. Hehe. Jalur viral keduanya bernama ‘hidden gem’. Walo begitu tanpa kedua hal tersebut Buku Akik akan tetap ramai pembeli sepertinya.

Namun memang betul ini zamannya hidden gem. Di zaman sebelum pandemi pasti sulit toko buku dalam gang berdagang. Namun di zaman serba TikTok dan reels, makin dalam lokasi sebuah tempat perdagangan, makin disukai netizen.

Begitulah juga Buku Akik. Menuju ke sana saya dibonceng mas-mas gojek. Dibawa ke arah Kaliurang km 12, saya berhenti di mulut gang. Selanjutnya berjalan kaki saja berbekal peta google. Tidak ada plang mencolok. 

 


Tokonya berada dalam sebuah rumah berlantai dua. Lantai satunya yang jadi toko. Ada pintu gerbang dan halaman luas. Pintu ke rumahnya berdaun dua.

Begitu masuk ke dalam tokonya di sisi kanan area buku-buku yang dijual, sisi kirinya perpustakaan. Ada tempat duduk dan ada lesehan.

Ada juga ruangan entah apa sekatnya berkaca, sepertinya nonsmoking area kah?

Segera saya melihat koleksi bukunya yang sangat banyak itu. Sudah beberapa kali saya memesan buku secara online di Buku Akik sejak pandemi. Baru di tahun 2023 kesampaian lihat tokonya langsung.

Dua buku fiksi saya check out dari Buku Akik. Salah satunya buku yang sudah saya jadikan wishlist, Saga Dari Samudera dari Ratih Kumala.

Buat kenangan-kenangan dan tanda mata, saya beli totebag Buku Akik. Bila ada waktu dan rezekinya, semua toko buku di Jogja yang menjual merchandise akan saya datangi dan saya beli.

Baru dua toko buku di Yogyakarta yang saya kunjungi. Toko Buku Natan di Kotagede dan Toko Buku Akik di Kaliurang. 

 


Jujur saja ada irinya saya melihat kultur perbukuan di Jogja yang bergairah. Di Bandung pernah ada masanya toko buku ada banyak dan hidup semua.

Sekarang saja di toko buku di Bandung yang saya tahu Lawang Buku. Ada banyak toko buku bekas dan toko buku komersil, tapi saya tidak sedang bicarakan dua jenis toko buku tersebut.

Waktu di Buku Akik saya amati ada tumpukan paket buku yang sedang menunggu kurir tersimpan di kursi depan. Saya hitung ada 28 paket buku. Ada yang tebal, banyak yang tipis.

Di dalam tokonya saat saya bertransaksi di meja kasir, terdengar suara agak heboh dari ruang sebelah. “Lagi pada ngapain itu, Mba” tanyaku pada mba kasir.

Mba-mba kasir berkaos kuning yang manis itu menjawab santai “biasa sedang live shopee.”

Post Comment
Post a Comment