Hai apa kabar, hari ke berapa karantina di rumah akibat virus korona, 48 hari?
Hari ini kuputuskan ikut virtual walking tour di Semarang. Ya, bayangkan saya berdiam diri di Bandung tapi bisa jalan-jalan ke salah satu kota pesisir pantai utara Jawa Tengah? menarik bukan. Pandemi ini membuat hal-hal yang tidak sangka akan terjadi, malah terwujud. Kayak jalan-jalna virtual, misalnya. Hehe.
Bosan di rumah membuatku ingin traveling ke kota-kota kecil kayak kemarin-kemarin. Namun mana bisa, karantina ini hampir membuatku sedikit gila. Apa kamu juga merasakan hal yang sama?
Saat kupikir saya akan bertahan berada di rumah terus, bahkan berbelanja pun kulakukan via tukang sayur online, ternyata beberapa hari yang lalu takdir mengatakan saya harus setor muka ke...bank. Semakin saya tunda, makin ribet urusannya. Jadi, selain ke minimarket sebelah rumah, saya akhirnya menjebloskan diri ke ruang publik bernama: bank.
Sebelum keluar rumah, kubuka aplikasi Halodoc untuk memastikan beberapa informasi terkait Virus Korona. Begini, dalam kondisi normal, kupikir perlu ada satu app medis di dalam ponsel pintarmu. Apalagi situasi pandemi begini. Apa kamu melakukan hal yang sama denganku, memasang aplikasi Halodoc di smartphone-mu? Jika belum, download dan segeralah install sekarang. Aplikasi ini sangat membantu.
Dengan kondisi tubuhku yang sehat, ketentuan apa yang harus saya lakukan bila ingin berkunjung ke bank di masa-masa pandemi begini. Itulah yang kucari di Halodoc. Lantas saya temukan beberpaa informasi berguna seperti:
1. Menggunakan masker
Dalam artikel yang kubaca di Halodoc, penggunaan masker akan efektif bila dibarengi dengan kebersihan tangan. Oleh karenanya saya mengenakan masker (sesuai standar pencegahan Virus Korona) dan membawa hand sanitazer. Meski di bank disediakan pembersih tangan, saya juga jaga-jaga membawanya sendiri.
2. Social Distancing
Jaga jarak dengan orang-orang sekelilingku. Menyebalkan memang harus menghindari orang dalam jarak tertentu. Akan tetapi, saya belum siap mati. Jadi, yasudahlah.
Dipikir-pikir agak paranoid juga harus berjaga diri menjaga jarak. Semoga pandemi ini segera berlalu. Saya gak bisa berlama-lama harus mencurigai orang yang berdiri di sebelahku, apakah dia terpapar virus korona atau tidak. Argh!
3. Minum suplemen
Saya jarang minum suplemen vitamin tambahan. Makanan yang saya santap di rumah kupikir sudah menyehatkan. Ditambah, saya gak ke mana-mana selain berdiam diri di rumah. Namun, berhubung harus keluar rumah saya putuskan minum suplemen tambahan saja untuk menjaga daya tahan tubuh. Bagian jadi menjaga diri.
4. Survei lokasi tujuan
Saya membaca partikel terkait pencegahan penularan virus korona di Halodoc, disebutkan saya harus menghindari keramaian dan jangan bepergian ke daerah atua wilayah yang terpapar wabah.
Karena itulah saya survei lokasi bank yang tidak berada di zona merah. Agak sulit sih karena banyak bank-bank cabang yang tutup. Tapi syukurlah saya temukan satu bank yang berada di zona hijau. Saya datangi bank di jam pertamanya buka. Kupikir, makin cepat urusan makin baik.
5. Sterilisasi
Beres urusan, sampai di rumah saya sterilkan semua pakaian yang kukenakan. Langsung masuk mesin cuci. Saya bahkan langsung mandi. Barang yang kubawa kusemprot cairan desinfektan. Sebut saja, dompet, uang, smartphone, tas kupakai, sampai sandal! Sebegitunya memang bagaimana lagi.
Artikel-artikel yang saya baca di Halodoc benar-benar menolong di situasi seperti ini. Googling juga membantu kita mencari informasi. Namun, terlalu banyak informasi yang masuk ke kepalamu, mana yang bisa kamu terima? Paling tidak ada satu sumber medis yang terpercaya, cepat, dan ada di genggamanmu, ya itulah aplikasi Halodoc. Bayangkan rumah sakit online, nah kira-kira hampir seperti itulah caranya bekerja.
Dalam aplikasi Halodoc, saya bisa membuat janji temu dengan dokter, bahkan konsultasi online dengan dokter, membeli obat (banyak diskon pula :D), daftar untuk pemeriksaan lab, menggunakan fasilitas asuransi, dan layanan yang berhubungan medis lainnya. Seru ya dunia digital ini bekerja.
Nah. Sekarang saya siap-siap dulu jalan-jalan ke Semarang, via internet tentu saja. Hehe. Sehat-sehat selalu ya, semoga kita diparengi kesehatan yang baik dan tidak terpapar virus korona ya. Amin!
Hari ini kuputuskan ikut virtual walking tour di Semarang. Ya, bayangkan saya berdiam diri di Bandung tapi bisa jalan-jalan ke salah satu kota pesisir pantai utara Jawa Tengah? menarik bukan. Pandemi ini membuat hal-hal yang tidak sangka akan terjadi, malah terwujud. Kayak jalan-jalna virtual, misalnya. Hehe.
kami siap jalan-jalan beneran begitu pandemi korona ini udahan! |
Bosan di rumah membuatku ingin traveling ke kota-kota kecil kayak kemarin-kemarin. Namun mana bisa, karantina ini hampir membuatku sedikit gila. Apa kamu juga merasakan hal yang sama?
Saat kupikir saya akan bertahan berada di rumah terus, bahkan berbelanja pun kulakukan via tukang sayur online, ternyata beberapa hari yang lalu takdir mengatakan saya harus setor muka ke...bank. Semakin saya tunda, makin ribet urusannya. Jadi, selain ke minimarket sebelah rumah, saya akhirnya menjebloskan diri ke ruang publik bernama: bank.
Sebelum keluar rumah, kubuka aplikasi Halodoc untuk memastikan beberapa informasi terkait Virus Korona. Begini, dalam kondisi normal, kupikir perlu ada satu app medis di dalam ponsel pintarmu. Apalagi situasi pandemi begini. Apa kamu melakukan hal yang sama denganku, memasang aplikasi Halodoc di smartphone-mu? Jika belum, download dan segeralah install sekarang. Aplikasi ini sangat membantu.
Dengan kondisi tubuhku yang sehat, ketentuan apa yang harus saya lakukan bila ingin berkunjung ke bank di masa-masa pandemi begini. Itulah yang kucari di Halodoc. Lantas saya temukan beberpaa informasi berguna seperti:
1. Menggunakan masker
Dalam artikel yang kubaca di Halodoc, penggunaan masker akan efektif bila dibarengi dengan kebersihan tangan. Oleh karenanya saya mengenakan masker (sesuai standar pencegahan Virus Korona) dan membawa hand sanitazer. Meski di bank disediakan pembersih tangan, saya juga jaga-jaga membawanya sendiri.
2. Social Distancing
Jaga jarak dengan orang-orang sekelilingku. Menyebalkan memang harus menghindari orang dalam jarak tertentu. Akan tetapi, saya belum siap mati. Jadi, yasudahlah.
Dipikir-pikir agak paranoid juga harus berjaga diri menjaga jarak. Semoga pandemi ini segera berlalu. Saya gak bisa berlama-lama harus mencurigai orang yang berdiri di sebelahku, apakah dia terpapar virus korona atau tidak. Argh!
3. Minum suplemen
Saya jarang minum suplemen vitamin tambahan. Makanan yang saya santap di rumah kupikir sudah menyehatkan. Ditambah, saya gak ke mana-mana selain berdiam diri di rumah. Namun, berhubung harus keluar rumah saya putuskan minum suplemen tambahan saja untuk menjaga daya tahan tubuh. Bagian jadi menjaga diri.
4. Survei lokasi tujuan
Saya membaca partikel terkait pencegahan penularan virus korona di Halodoc, disebutkan saya harus menghindari keramaian dan jangan bepergian ke daerah atua wilayah yang terpapar wabah.
Karena itulah saya survei lokasi bank yang tidak berada di zona merah. Agak sulit sih karena banyak bank-bank cabang yang tutup. Tapi syukurlah saya temukan satu bank yang berada di zona hijau. Saya datangi bank di jam pertamanya buka. Kupikir, makin cepat urusan makin baik.
5. Sterilisasi
Beres urusan, sampai di rumah saya sterilkan semua pakaian yang kukenakan. Langsung masuk mesin cuci. Saya bahkan langsung mandi. Barang yang kubawa kusemprot cairan desinfektan. Sebut saja, dompet, uang, smartphone, tas kupakai, sampai sandal! Sebegitunya memang bagaimana lagi.
Artikel-artikel yang saya baca di Halodoc benar-benar menolong di situasi seperti ini. Googling juga membantu kita mencari informasi. Namun, terlalu banyak informasi yang masuk ke kepalamu, mana yang bisa kamu terima? Paling tidak ada satu sumber medis yang terpercaya, cepat, dan ada di genggamanmu, ya itulah aplikasi Halodoc. Bayangkan rumah sakit online, nah kira-kira hampir seperti itulah caranya bekerja.
Dalam aplikasi Halodoc, saya bisa membuat janji temu dengan dokter, bahkan konsultasi online dengan dokter, membeli obat (banyak diskon pula :D), daftar untuk pemeriksaan lab, menggunakan fasilitas asuransi, dan layanan yang berhubungan medis lainnya. Seru ya dunia digital ini bekerja.
Nah. Sekarang saya siap-siap dulu jalan-jalan ke Semarang, via internet tentu saja. Hehe. Sehat-sehat selalu ya, semoga kita diparengi kesehatan yang baik dan tidak terpapar virus korona ya. Amin!
Post Comment
Post a Comment