Social Media

Damai di Kedai Teko, Ciumbeuleuit Bandung

07 May 2014
Ciumbeuleuit (nah susah gak tuh pelafalannya haha :D) adalah nama jalan di kawasan Bandung utara. Di sini jalannya nanjak. Terus sampai mentok ke tempat yang namanya Punclut.
Di Ciumbeuleuit ada kampus swasta ternama. Universitas Parahyangan namanya. Berjajar juga rumah-rumah tua gaya arsitektur zaman Belanda juga langgam jengki. Rumah tahun 70an. Halaman rumahnya luas-luas. Seneng lihatnya.

Dari jalan utama, belok ke jalan kecil di kanan dan kiri. Banyak harta karun. Ada Bumi Sangkuriang (Concordia). Juga ada ini nih: Kedai Teko.

#Foodwar 1 acaranya di Kedai Teko. Kalau gak ikutan #foodwar gak mungkin berjodoh saya sama tempat ini.

Gak bisa menulis banyak tentang Kedai Teko. Saya gak sempat icip-icip menunya. Hanya merasakan duduk di kursi-kursinya. Tempatnya adem, sejuk, antik, & penuh kedamaian. Seperti pulang ke rumah nenek yang blasteran :D

 Lain waktu saya mau balik ke Kedai Teko. Sementara itu, silakan dinikmati foto-fotonya :)
Dekorasinya lucu, nyeni, sederhana. Sekilas jadi ingat Bali. Tak lama kemudian kok jadi agak-agak Eropa. Sudah duduk, rasanya seperti di rumah sendiri :D
Saya lihat ada beberapa buku yang dipajang. Banyak buku resep, gastronomi. Termasuk buku kumpulan resep ibu mertua pemilik Kedai Teko. Ditulis dalam bahasa Belanda. Disatukan dan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh menantunya. 
Lihat ada begini aja sudah bikin seneng. Kalau saya mau baca kayaknya buku-buku ini harus saya bawa pulang dulu :D atau kudu sering bolak-balik ke Kedai Teko biar tamat bacanya. Tebel-tebel euy bukunya. Antik, kalau bukunya dibauin, hmmm... bau kehidupan :)
Oma Kedai Teko
Datang ya ke Kedai Teko. Tempat ini bukan anak baru di Bandung. Pemain lama. Orang-orang generasi (kuliah) tahun 90an pasti tahulah tempat ini. Apalagi kalau almamaternya Unpar ;) 
2 comments on "Damai di Kedai Teko, Ciumbeuleuit Bandung"
  1. Saya suka bangunan lama seperti ini. Semestinya bangunan lama macam ini tetap lestari, tidak malah digusur dan dibangun yang baru.

    ReplyDelete
  2. seandainya saja dikota ku ada kedai ginian... nyaman rasanya (y)


    misi ... numpang minta komentar balik disini ya ?
    http://musikanegri.blogspot.com/2014/05/sosok-walisongo-teladan-sukses-berdakwah.html

    ReplyDelete