Social Media

Membaca Trocoh

15 July 2022

Pertama-tama, isi buku Trocoh ini lumayan membuatku tersesat. Trocoh ditulis Budi Warsito. Jujur aja saya pusing ngikutin alurnya Mas Budi bertutur. Terlalu banyak yang dia ceritakan: dari satu penemuan ke penemuan lain, data ke data lain, satu analisa ke analisa lain. Loncat sana loncat sini. Keder bacanya.


Trocoh adalah kumpulan tulisannya Budi Warsito


Gak ada paragaf pula. Tulisannya lempeng kayak tol cipali. Berlembar-lembar baca tulisan tanpa paragraf lumayan ruwet juga. Hahaha. Tapi keren tulisannya! Aneh banget ya, cenah ruwet, tapi keren. Gimana sih! 


Iya gimana sih hahaha


Tulisan Mas Budi tentang Doni dan Nirvana yang paling menarik buatku. 


Coba bayangin, Mas Budi membahas romantisme seorang anak yang mencoba kenal almarhum ayahnya lewat band bernama Nirvana. 


Si anak ini namanya Doni. Dia berseluncur ke blognya Mas Budi yang, tentu saja, membahas Nirvana. Ia bertanya via email ke Mas Budi, "Almarhum Papa kayaknya paling suka album Bleach deh, Oom. Kasetnya paling lecek. Lecek berarti sering diputar kan?"


Mas Budi nyambungin pertanyaan Doni dengan pembahasan: album pertamanya Nirvana itu Bleach, tapi album Nevermind (album kedua mereka) yang pertama muncul di Indonesia. 


Sebuah fakta yang saya teu paduli, suka Nirvana juga enggak. Namun, ada namun nih. Ceritanya Doni, Nirvana, dan almarhum ayahnya Doni sangat enak dibaca. 


Doni bahkan baru tahu belakangan kalo nama tengahnya, Donald, diambil dari nama Kurt Donald Cobain. "Jangan-jangan aku dinamain dari nama tengahnya idola Papa ya, Oom!" 


Haduu...bagaimana itu ya merekonstruksi kehidupan ayah, yang gak pernah ditemui, dari kaset-kaset Nirvana. Maksudnya, dari kenangan yang masih teronggok di rumah. 


Udah gitu Mas Budi bisaan lagi nyambung-nyambunginnya dengan pembahasan album Nirvana. Walo gak ngerti dan gak mau dengar lagunya, tapi saya baca aja tulisan Mas Budi sampai tamat. 


Kenapa ya. Ini buku ada peletnya kali nih. Tulisan tentang Kirana Dewa 19 juga keren abis! Segitu doang saya ngertinya deh, sebatas Dewa 19. Hehe. 


Ada 41 tulisan dalam buku ini, tiap tulisan dikasih semacam lagu pengiring oleh Mas Budi. Saya dengar semuanya. Musiknya beragam banget, emang beda dan unik Budi Warsito nih orangnya kenapa bisa ada orang kayak gini, keren banget!


Bukunya bisa dibeli online. Saya beli di Gramedia.

Post Comment
Post a Comment