Social Media

#photographytalk

15 September 2016
Saya memutuskan menulis tentang fotografi di blog ini di bawah label #photographytalk. Dua tahun lamanya saya pengen banget ada tulisan bertema fotografi di blog ini, tapi saya tunda-tunda. Lagian siapa saya berani amat membedah dunia fotografi. Fotografer juga bukan :D

Jadi saya minta Indra, pasangan saya, untuk menulis tema fotografi untuk blog ini. Terlepas dari fokusnya saat ini di dunia non-fotografi, pada dasarnya dia adalah fotografer. Dia kuncen kamar gelap waktu masih kuliah. Dia mengetuai sebuah unit fotografi. Karya fotonya terdapat dalam beberapa buku. Kamera analog dan kamera digital, ia menggunakan keduanya. Indra juga banyak membaca buku dan majalah fotografi yang saya gak baca. Belum lagi tumpukan koleksi DVD dokumenter fotografi yang ia tonton. Jadi menurut saya ia punya kedalaman makna terhadap benda bernama kamera yang saya belum miliki. 

Terus apa jawab dia waktu saya ajukan ide ini. "Gak bisa nulis," katanya. Bah! Pada akhirnya tema yang saya tulis dalam label #photographytalk ini hasil diskusi kami berdua. Heuheuheuheu.




Artikel #photographytalk bakal gak terbit secara berkala di hari tertentu sih. Kalau saya kepikiran temanya aja deh baru saya nulis :D 

Sebenarnya udah kebayang sih akan lebih bagus kalau teman-teman fotografer menulis dan dimuat di blog ini. Namun saat ini saya dalam kondisi gak punya kompensasi untuk 'membayar' tulisannya. We'll see lah. 

Saya mengenal beberapa orang yang punya ketajaman rasa dalam fotografi dan kerendahan hati saat memegang kamera yang sophisticated (dan tentu saja mahal :D). Di dunia masa kini di mana banyak orang yang berpikir bahwa kamera adalah kunci, saya adalah golongan yang percaya bahwa manusia yang megang kameranya adalah kunci.

Man behind the gun adalah kunci. Kamera cuma alat. Kualitas kamera sangat membantu tapi mari berpegang teguh pada kalimat dari Arbain Rambey yang saya kutip berikut ini: kamera terbaik adalah kamera yang kita punya. Baru saja kemarin saya membaca akun IG Amrazing yang berbunyi, kamera terbaik adalah kamera termahal yang mampu kita beli. Kamera seharga 200 juta atau 2 juta, kamera ponsel atau kamera DSLR, itu kamera terbaik yang kita punya. 

So let's start. I'm so excited, how about you? :D 






Teks : Nurul Ulu
Foto : Indra Yudha Andriawan
Post Comment
Post a Comment