Social Media

A Must Visit Place: NuArt Sculpture Park

07 October 2016
Ini kunjungan saya yang kedua di NuArt Sculpture Park dan kesan saya terhadap galeri ini meningkat berkali-kali lipat dibanding kedatangan saya yang pertama di tahun 2014. Galeri NuArt bagus banget! Siapapun yang menyukai dunia seni dan keindahan, wah kalian saya sarankan kunjungi NuArt. 

Terdiri dari dua kawasan, NuArt menyediakan galeri dalam bentuk indoor dan outdoor. NuArt dan seluruh kawasannya ini merupakan milik Nyoman Nuarta. Ah kamu pasti sudah tahu siapa beliau, kan? Bukan hanya pemilik, Nyoman Nuarta adalah pematung. Dan semua patung-patung di NuArt ini merupakan karya beliau. 




Galeri dalam bangunan terdiri dari tiga lantai. Ada ruang galeri, ada juga tempat untuk kita duduk beristirahat, ada kafe, dan toko suvenir. Di lantai teratas ada mini bioskop. 

Patung karya Nyoman Nuarta yang saya tahu adalah patung-patung yang besar ukurannya, epic, dan monumental. Garuda Wisnu Kencana di Bali, Arjuna Wiwaha di Jakarta, patung Jalesviva Jayamahe di Surabaya, dan beberapa lainnya. 

Namun di galeri ini, ada juga patung yang ukurannya kecil (bisa masuk ruangan, maksudnya). Selain patung, di lantai dua ada juga karya lukis. Kalau gak salah itu karya orang lain, karena lantai dua memang bisa disewa untuk pameran.  

Arsitektur bangunan Galeri NuArt cantik sekali. Kayaknya tiap galeri seni pasti dibuat begini. Perbedaannya NuArt dengan galeri lain adalah di sini adalah benda yang dipajangnya, patung. 

Ukuran patung-patungnya ada beberapa yang besar. Ya sudah pasti bangunan yang menampungnya harus besar dan luas kan ya. Lahan seluas 3 Ha ini masih cukup menampung patung-patung monumental karya Nyoman Nuarta. 

Saya gak bisa bayangin berapa harga patung karya Nyoman Nuarta. Kalau melihat langsung karyanya, itu semua patung-patung beliau more than just a price-tag banget. Berapapun harga yang dicantumkan atas karyanya, berarti sangat amat sepadan. 

Di dalam bangunan galeri ini, ada pengalaman menikmati karya patung, ada juga pengalaman mengagumi ruang bangunannya. Menuju ke lantai dua dan tiga, ada (kalau gak salah) dua tangga. Saya naik turun ke semua tangga itu untuk merasakan keindahan ruangnya. Lekuk-lekuk tangganya dan koridornya. Pengen merasakan aja sih bagaimana itu semua berpadu dengan patung-patung yang ada. Memang mewah dan indah. 

Tapi yang saya rasakan itu belum seberapa karena galeri yang satunya lagi edan bagus pisan! Galeri di tamannya. 

Beranjak ke luar ruangan, saya menuju ke taman. Ini sensasinya beda lagi. Patung-patungnya jauh lebih besar ukurannya dengan yang saya lihat di dalam ruangan tadi. Pantas saja dipajang di luar ruangan. 

Galeri di taman yang saya lihat di NuArt adalah galeri favorit saya. Melihat karya seni dalam ruangan rasanya menyenangkan tapi kaku. Kecuali kita menyukai dunia seni, mengamati karya patung Nuarta di dalam ruangan ya gak jauh dari aktivitas dilihat-difoto.

Galeri di luar ruangan ini menurut saya enjoyable banget. Playful lah. Gak kaku sama sekali. Karya seni, taman, pepohonan, tempat duduk untuk bersantai, suara gemericik air, semuanya saling melengkapi. Nyoman Nuarta membawa cara mengapresiasi karya patungnya ke ruang yang lebih santai. 

Kita bisa lihat karya seninya, berfoto, dan duduk santai ngobrol dengan teman/pacar/sampai orang tua. Mau ajak orang ke sini terus jadian, bisa. Hehehe :D Bawa orang tua ke sini untuk bersantai, berjalan kaki, dan ngobrol, juga menurut saya cocok. Suasananya enak banget. Udah mah Bandung dingin dan lokasi Nuart ada di kawasan yang sejuk. Wah udah deh pasti jatuh cinta dengan galeri ini. 

Bisa kali tuh kamu bawa coloring book terus mewarnai di bangku taman di bawah pepohonan rindang, di samping karya patung Nyoman Nuarta. Gak suka mewarnai, ya bawa buku bacaan. Setelah keliling galeri Nyoman Nuarta, pilih sudut yang menurut kamu enak untuk duduk dan berdiam diri membaca buku.

Gak suka baca buku, gak suka mewarnai, gak bisa sketching, dan jomblo, ya udah nongkrong di tamannya sambil skroling-skroling timeline Instagram dan Twitter aja :D 

Memang kalau hujan, tidak ada tempat beratap di tamannya. Ya kan bisa melihat-lihat isi galeri yang di gedungnya dulu. Hujannya reda, keluarlah dan hirup udara sejuk dan pemandangan patung-patung karya Nyoman Nuarta yang menurut saya sih, menggelora. 

Kalau saya sebut karyanya sangat detail mah udah klise ya. Kalau menggelorakan mah enggak :D Emang itu yang saya rasain pas lihat patungnya. Bergelora. Patung-patungnya kayak makhluk afterlife. Bukan yang jenisnya mengerikan, melainkan indah dan dramatis. Unik dan medianya juga gak biasa: logam dan tembaga. Liuk-liuk garis di patungnya tuh tegas dan menghidupkan. Ah harus lihat sendiri deh, pasti merinding saking bagusnya. 

Di lantai satu terdapat lukisan Nyoman Nuarta. Dalam lukisan itu ia sedang berdiri, tangan kanannya memegang benda entah apa. Hitam putih warna lukisannya. Judul lukisan itu: blessed hand. 


NuArt Sculpture Park
Jl. Setraduta Raya No L 6, Bandung

Opening Hour
Minggu  - Kamis 09.00 - 17.00
Jumat - Sabtu 09.00 - 21.00

Tiket masuk 
Dewasa Rp50.000
Anak-anak Rp25.000

FYI, di NuArt boleh berfoto tapi dilarang mengaktifkan Flash dan dilarang menggunakan tongsis. 





























Foto-foto lebih banyak dapat dilihat di page Bandung Diary di Facebook. 




Teks : Nurul Ulu
Foto : Nurul Ulu


4 comments on "A Must Visit Place: NuArt Sculpture Park"
  1. Tahun 2009 maen ke sana, di dalam gallery gk dibolehin ambil foto. Sekarang boleh yah, pengen banget ke sana lagi.

    Tapi dulu enaknya nggak pake tiket masuk, karna masih sepiii banget.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi dulu gak sebagus sekarang, Mba Nining :D Boleh foto tapi gak boleh pake tongsis dan flash.

      Delete
  2. Aduuh jadi bikin pengen ke Bandung lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. hueehehehe :D Selasar Sunaryo yang saya ceritain itu juga bagus, Nay. Mesti deh ke Bandung dan datengin galeri-galerinya :D

      Delete