Social Media

Hotel Adhisthana di Prawirotaman II, Highly Recommended!

21 May 2016
Kalau Ola tidak mengontak saya dan bertanya rate Hotel Adhisthana, saya tidak akan pernah tahu kalau di Jogja ada hotel semanis ini. Sejak saya booking hotel ini untuk temannya Ola, saya mulai memperhatikan hotelnya. Lucu euy hotelnya!


Bertekad akan menginap di Adhisthana kalau saya ke Jogja sejak tiga bulan lalu, tiba juga waktunya saya mencicipi hotel ini. Ini kedua kalinya saya menginap di kawasan Prawirotaman. Tahun lalu saya menginap di hotel sederhana bernama Kampung Jawa di Prawirotaman I. 

Naik taksi dari Malioboro dan kebingungan ditanya arah utara dan selatan oleh operator taksinya, saya ketemu juga dengan taksinya bernomor telpon 373737 itu. Diangkut sampai muka Hotel Adhisthana, ongkosnya 25ribu saja. 

Memasuk hotel, akhirnya saya melihat pemandangan yang saya cuma saksikan di layar laptop dan smartphone. Wah begini aslinya. Lebih temaram dibanding foto-fotonya yang cerah. Secara keseluruhan sama saja, tidak ada bedanya foto dengan penampakan aslinya. Perasaan saya ketika melihat fotonya dan menyaksikannya secara langsung sama saja. Pertanda bagus. 

Check in tidak makan waktu lama, kurang dari 10 menit. Tidak ada deposit. Saya, Indra, dan Nabil menunggu proses tersebut sambil melihat-lihat interior lobi dan minum welcome drink yang segar luar biasa. Baru sebentar kami berkeliaran di jalanan Jogja, suhu di kota ini yang hangat membuat keringat kami bercucuran. Minum wedang asem dingin ala Hotel Adhisthana, ugh nikmat banget saya minum dua gelas sekaligus!

Dari detik kami sampai di parkiran hotel hingga sampai di dalam kamar, semua yang kami lewati dan kami saksikan amat sangat menawan. Pintu kayu, kursi-sofa-meja-lemari, lampu, dinding, atap, pagar kamar. Ah kamera kami tidak nganggur barang satu detik :D Enggak deng. Kamera DSLR masih di dalam tas, foto-foto menggunakan kamera smartphone saja. 

Namun begitu masuk kamar, sudah tidak tahan. Langsung keluarin Canon dan jepret-jepret!



ROOM

Terdiri dari 3 lantai. Tidak ada lift. Kamar yang saya inapi tipe Upper Deluxe ratenya 429.000 termasuk sarapan, tax, dan service. Luas kamar kira-kira 3x6m. Pintu kamar berfungsi ganda, sebagai pintu juga jendela. 



Bed ukuran Queen. Tersedia satu kursi di dekat pintu sisi kiri ranjang dan lemari kaca dan kursinya di sisi kanan ranjang. Kamarnya kecil dan simple. Semua benda berada di tempat yang proper. Pas! Tidak ada keluhan untuk ranjang, kedua bantalnya, juga selimut. Semuanya sangat membuat kami nyaman. Termasuk AC yang hembusannya bagus. 

Kamar mandinya…oh! Melihatnya untuk pertama kali, saya jatuh cinta dengan interior kamar mandinya. Keramik yang terpasang di dindingnya warna krem polos dan sedikit aksen motif keramik kuno. Air mengucur deras dari shower, air panas mengalir lancar. Sepertinya lebih banyak bule menginap di hotel ini ya, karena semua gantungan pakaiannya berada di ketinggian yang tidak standar untuk tinggi orang Indonesia.

Amenities terbilang lengkap. Sabun, shampo, sikat gigi dan pastanya. Juga handuk muka dan badan masing-masing dua.

Kekurangan kamar hotel ini adalah suara-suara yang terdengar dari kamar sebelah. Suara orang sedang ngobrol dengan teman menginapnya, suara orang nelepon, suara colokan, suara pintu tertutup dan terbuka. 

Seandainya kamu sedang berbulan madu dan melakukan adegan indehoy, suara kamu dan pasanganmu disetel ke mute mode on ya. Jika kamu membawa anak menginap di hotel ini dan kamu tahu anak kamu pecicilan bukan main dan suka berteriak-teriak, nampaknya ini juga bukan hotel yang proper untuk tipe keluarga dengan anak tantrum parah kecuali kamu bawa obat bius (becanda deng :D). Atau saya saranin menginap di lantai dasar saja. Kalau mulai tantrum, tinggal ceburin ke kolam renang. Enggak deng becanda lagi heuheu, maksudnya tinggal diajak main berenang :D 

Yes, ada kolam renang di sini. Ukurannya tidak besar tapi cukup lah.

Ada beberapa tipe kamar di Adhisthana: Superior. Deluxe, Suite, dan dormitory. Harganya per kamar termurah hanya Rp 125.000 (sudah termasuk sarapan lho) sampai dengan Rp 600ribuan. Kalau tidak salah jumlah kamar ada 13. Tapi kan ada yang satu kamar isinya bunked bed dan lebih dari 4 bed gitu lah. Cocok untuk para backpacker. Jadi ya ayo dipilih-dipilih :D 

Skor untuk Hotel Adhisthana 10! (terlepas dari 'tipis'nya tembok, saya jelasin di bagian akhir tulisan ini). 



FOOD

Makanan oke banget! Ada salad, buah, dessert, roti, omelete, dan tentu saja menu makanan pokok orang Indonesia yakni nasi dan kawan-kawannya. Rasanya enak-enak terutama dessert dan omelete. Rasa paling standar adalah makanan pokoknya. Biasa banget.

Minumannya juga standar lah. Jus jeruk, air putih, teh, kopi.



Selain menu sarapan, saya juga bisa memesan makanan di restonya. Harga variatif dari 12.000 - 50.000. Masih terjangkau sih kalau menurut saya. Rasanya sori saya gak tahu karena saya gak pesan makanan di restonya selain sarapan doang. Kalau baca review orang-orang sih katanya enak. 

Di dalam hotel ini ada kafenya. Kalau restorannya ada di lantai dua. Kafenya di lantai dasar/satu. Bernama Kafe Lawas dan rupanya kafe ini sedang populer di Jogja. Tiap saya keluar masuk hotel, kafenya banyak pengunjung. Selain makanan yang katanya enak, tempatnya juga cantik. So yeah, tempat ini semacam one stop staycation sih. Ada penginapan, ada kolam renang, ada kafe juga. 

Meskipun letaknya jauh dari pusat keramaian kayak Malioboro, untuk urusan perut semuanya tersedia dalam jangkauan jalan kaki. Bahkan telpon :D

Skor untuk makanannya: 9. Enak-enaaaak! 



LOCATION

Adhisthana Hotel berada di Jalan Prawirotaman II. Kawasan Prawirotaman ini memang banyak penginapan dan restorannya. Sejak pertama kali saya menginap di hotel di jalan ini, saya perhatikan banyak bule-bule hilir mudik sih. Ternyata kawasan ini memang favorit mereka ya. 

Banyak kafe dan restoran yang unik dan 'jogja banget' tapi juga 'bule banget'. Kayak di Bali gitu deh. Restoran di Prawirotaman I lebih banyak daripada di Prawirotaman II (cmiiw). 



Memilih tempat makan di Prawirotaman, saya usahakan menyantap makanan lokal alias semacam mie godog, nasi rames, dan sejenisnya itu lah. Makanan ala bule macam spagheti, pizza, dan keju-keju itu saya hindari. Berada di Jogja dan menyantap menu non-jogja rasanya seperti menyalahi kodrat Jogja itu sendiri :D Iya gak sih? 

Buat saya pribadi sih lokasi Prawirotaman sudah strategis. Hening dan nyaman. Ke Malioboro bisa naik becak, ongkosnya mahal sih mencapai Rp 40.000 (kami bertiga di satu becak). Cukup lah. Tapi di hari ke tiga saya menginap di hotel di Maliboro sih, biar gampang ke stasiunnya begitu harus mudik ke Bandung.

Jadi yah kalau tujuan kamu di Jogja bukan cuma Malioboro dan sekitarnya, menginap di kawasan Prawirotaman ini gak ada ruginya. 

Lokasinya saya kasih nilai: 8.



SERVICE

Standar dan tidak berkesan. Bukan berarti jelek ya. Baik kok pelayanannya. Tapi ya cukup tidak ada hal-hal yang personal. Gak bisa cerita banyak sih soal service Hote Adhisthana hahaha ya begitulah. Tidak ada keluhan. Secukupnya saja.

Skor untuk service Hotel Adhisthana : 8



NOTE


  1. Tempat parkir mobil, ukurannya kecil euy. Gak tahu deh bagaimana cara bapak parkir atur posisi mobil :D 
  2. Terdiri dari 3 lantai, tidak ada lift. Kalau gak mau repot naik turun tangga, pesan kamar di lantai dasar. Apalagi kalau bawa orang tua dan anak-anak pecicilan hihihi :D Sudah pilih kamar di lantai dasar saja. 
  3. Sebagai sebuah kamar, Adhisthana sangat memanjakan mata. Tapi sebagai sebuah kamar hotel, saya kurang terpuaskan. Suara dari kamar sebelah terdengar terus-terusan. Tipis apa ya temboknya? :D 
  4. Semua sudut bagus untuk foto-foto, khusus bagian depan hotel yang banyak jendelanya, kalau beruntung bisa berfoto di situ. Masalahnya itu tempat parkir juga. Kalau lagi penuh mobil, susah mau berfoto dengan berlatar jendela-jendela lucu nan kuno itu. 
  5. Karena ada ruang dormitory, jadi kamu bisa menginap ramai-ramai dengan teman-teman atau kerabat di satu ruangan. 
  6. WIFI okeh banget! kencang dan memuaskan.


























Foto : Indra Yudha Andriawan
Teks : Nurul Ulu