Social Media

Jalan Kaki Pagi-pagi ke Punclut

09 December 2015
Pagi yang cerah. Ditambah hari minggu. Sayang kalau cuma tidur-tiduran saja sampai siang hari. Kami sepakat untuk: JALAN-JALAN! Jalan kaki pastinya mah. Ke mana? mendaki gunung, lewati lembah. Tujuan: PUNCLUT.

Pengalaman ke Punclut hari minggu itu saya cukupkan sebagai yang pertama dan terakhir kalinya berjalan kaki ke dataran tinggi tersebut. Capek banget. Tanjakannya gak habis-habis. Kapok hahaha :D

Punclut letaknya di belakang rumah saya. Tapi terpisah beberapa bukit dan lembah. Saya berjalan kaki pukul tujuh pagi. Sampai di Punclut sekitar 2 - 3 jam kemudian. Ada anak kecil umur tiga tahun yang saya ajak sih. Saya dan Gele harus hibur dia biar mau jalan kaki terus, kadang-kadang dihibur dengan nyanyian, terpaksa istirahat, mengikuti ritme jalan kakinya Nabil yang pelan-pelan dan sering kedistraksi dengan laba-laba, rumput, sepeda, burung, kerikil :D Wadow panjang bener! Kalau udah gak kuat sih saya gantian dengan Gele buat gendong Nabil. Hosh! Melakukan itu semua sambil menapaki tanjakan: capek, Jenderal! 





Sepanjang jalan kelihatan yah kalau daerah kawasan Bandung Utara memang sudah terdesak pemukiman. Yang dulunya hutan sekarang kompleks rumah aja gitu. Dulunya kebon sekarang perumahan padat. Banyak juga tanah-tanah kosong bekas ditimbun, mungkin mau dibangun apa lagi lah. Kayaknya pejabat-pejabat pemerintah mesti deh jadwalin untuk blusukan jalan-jalan begini. Supaya melihat perkembangan kota bukan berdasarkan statistik dan kesejahteraan dari tepi jalan raya saja. 

Anyway di Punclut ini kalau hari minggu pagi udah kayak Pasar Kaget gitu. Banyak yang jualan! Tujuan saya selain makan-makan ya memang belanja juga. 

Kami makannya Ketan Bakar. Ada juga sih jajanan lainnya, Roti Kukus, Martabak Mini, Nasi Kuning, Nasi Uduk, Cakue, dan masih banyak lagi. 

Belanjanya yang kecil-kecil saja. Beli topi buat Nabil. Murah cuma 10.000 hahahaha :D Berderet-deret tukang jualan makanan dan aneka macam barang, menggiurkan buat ngehabisin isi dompet. Tapi untungnya saya kecapekan sih jadi energi buat hunting belanjaan udah habis. 

Sampai di puncak Punclut, kami makan pagi di saung yang berjajar rapi menghadap ke lembah lainnya. Pemandangannya lumayan indah. Hijau pepohonan dengan gedung dan perumahan di antaranya. Kalau saya teruskan jalan kakinya, bisa tuh sampai di Lembang. Tapi cukup sudah dengan tanjakannya. Mungkin akan balik lagi, tapi menumpang kendaraan saja. 

Kembali pulang ke rumah, saya putuskan naik angkot saja. Gak sanggup kalau harus berjalan kaki lagi :D


Cara ke Punclut
Letaknya bisa dicapai dengan kendaraan ke arah Ciumbuleuit. Itu lho yang ada kampus UNPAR-nya. naik aja angkot apapun yang jurusanya Ciumbuleuit. Turun di terminal terakhir angkotnya berhenti. Ke arah Punclutnya jalan kaki atau naik Ojek.

Kalau jalan kaki dari Setiabudhi, bisa masuk dari kompleks Cipaku. Tapi hati-hati ya, tanjakannya banyak. Bener-bener BANYAK. 






4 comments on "Jalan Kaki Pagi-pagi ke Punclut"
  1. Wahh... seru Ulu. udah lama gak ke Punclut nih

    ReplyDelete
  2. Punclut memang salah satu tempat yang menarik untuk dinikmati di Bandung, ya Teh Nurul.

    Udaranya yang segar, pemandangan yang indah, berbagai alternatif makanan pun tersedia di berbagai tempat rumah makan yang terletak di pinggiran bukit yang menghadap ke Bandung ini. Saat malam pun pemandangannya indah, kecuali jika berkabut :)

    Salam buat Nabil sang Jendralnya... hehehe...

    I like your story about Punclut ieu~.. Bisa menginspirasi orang-orang tertentu buat jalan-jalan ke sana...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini teh namanya siapa? ramah banget, komennya bagus. tapi kalo dikasih nama lebih enak kayaknya :D Salam udah disampaikan. Nabil nanya dari siapa salamnya, kata saya: dari Bandung Car Rental. Reaksi Nabil : ?? hehehehe

      Delete