Social Media

Sepuluh Buku

25 September 2014
Saya mah bukan tukang baca. Kalau Gele iya. Dia lebih banyak baca buku dibanding saya. Gele juga lebih sering membaca buku yang 'berisi' dibanding saya.

Padahal saya anak sastra sih :D harusnya pengetahuan perbukuan saya lebih nendang. Ah tapi yasudahlah.

Aniway, menjawab tag dari Intan, ini 10 buku yang seenggaknya paling berbekas buat saya. Konten ceritanya bagus, cara menulisnya cantik, dan selesai membaca bukunya otak saya serasa mengggendut aja. Di antara semua yang saya baca, saya paling suka yang ada konten sejarahnya. Beberapa buku ini memang kuat tema sejarahnya.

Here goes!

1. Sundea - Dunia Adin
Foto dari Goodreads.com
Semua buku-buku tulisan Dea selalu saya beli. Salamatahari dan Dunia Adin adalah dua buku besutan Dea yang paling saya suka. Gaya bahasanya membumi namun puitis. Sejuk, sederhana, dan bermakna tanpa menggurui. Dan imajinasinya itu loh, unik banget! aneh, absurd, dan ajaib. Meskipun banyak yang kalimatnya tidak berEYD, tapi kok saya bisa menikmati tulisan dia ya. 



2. A.D Langholm - Hantu Sang Kekasih (Klub Rahasia Semanggi Tiga Plus)
foto dari amartapura.com
Bukan cerita horor. Ini semacam Lima Sekawan itu lah ceritanya, tipikal cerita menguak misteri. Seting ceritanya di Inggris. Saya jatuh cinta berat dengan buku cerita ini karena misteri yang mereka pecahkan di buku yang ini berhubungan dengan masa lalu, masa-masa kerajaan, sejarah seseorang. Nah saya suka banget cerita model gini. Hehehe :D



3. Hermawan Aksan - Niskala
foto dari Goodreads.com
Niskala Wastukencana, Putra kerajaan Pajajaran, berniat balas dendam karena kematian Dyah Pitaloka, kakaknya. Gajah Mada targetnya. Banyak sebenarnya novel tentang sejarah Putri Pajajaran yang bunuh diri di Perang Bubat. Saya aja sampai punya novel tema yang sama namun penulis yang berbeda. Tapi Hermawan Aksan juaranya! Kalimatnya enak dibaca.



4. Sigit Susanto - Menyusuri Lorong-lorong Dunia 1
Dokumentasi pribadi
Nah ini mah saya pernah bikin reviewnya disini :D

Saya penggemar berat tulisan pak Sigit. Yang ngenalin buku ini ya Gele. Gara-gara baca reviewnya di koran Kompas. Sebenernya buku Sigit ini termasuk berat di tema traveling. Berhubung penulisnya punya minat besar di bidang sastra dan politik, gak heran sih tema jalan-jalan dia pasti gak jauh dari Kafka, Joyce, Hemingway, Andersen dan sastrawan besar dunia lainnya. Kayaknya ini buku traveling ter'pintar' yang pernah saya baca deh. Seneng! Sigit ngeluarin bukunya per tiga tahun sekali. Dan buku MLD ke 2 parah banget konten sastranya! Lebih tebal dan membahas sastrawannya lebih dalem. Berat ah buat saya. Di bukunya yang ke 3, tulisan Sigit kembali ke format buku ke 1: lebih ringan. Hehehe



5. Dewi Lestari - Akar
Foto dari Goodreads.com
Dari semua bukunya Dewi Lestari, favorit saya yang Akar. Mungkin karena saya pengen di tato tapi kan gak boleh karena muslim. Hehehe alasannya cemen banget. Gak sih, tapi kematian Kell itu dramatis sekali. Jadi keingetan terus. Ceritanya juga absurd, lebih ke klenik. Saya suka cerita yang 'klenik' tapi gak murahan kayak gini. Yang mana nyambung ke buku favorit saya berikutnya sih.



6. Fira Basuki - Pintu
Foto dari Goodreads.com
Temanya rada klenik juga. Saya baca Atap dulu, lanjut Pintu, terakhir Jendela. Tapi Pintu ini yang paling sering bikin saya baca lagi dan lagi.



7. Agustinus Wibowo - Garis Batas
Foto dari Goodreads.com
Wah ini mah saya jatuh cinta dengan cara Agustinus bertutur. Titik. Tulisannya bagus sekali. Pas dateng ke acara greetingnya di Tobucil, ya ampun jauh amat orangnya dengan yang saya bayangin. Orangnya lebih terbuka, lucu, dan gak sekeren yang saya pengen sih. Hahaha :D biasa aja ternyata. Ah ini namanya dont judge a writer from the photo from the book he wrote. Hahaha :D



8. Lily Yulianti Farid - Ayahmu Bulan Engkau Matahari
Foto dari Goodreads.com
Kumpulan cerpen yang saya baca biasanya sih selalu terbitan Gramedia. Habis mereka nemu aja penulis yang gaya bertuturnya jenius. Gak berbelit tapi masih nikmat dibaca. Puitis tapi membumi gitu lah. Seandainya ada kosakata yang lebih tinggi dari bagus, keren, super, hebat, untuk menjelaskan buku ini, nah saya bakal pake kosakata itu. Saya udah baca buku ini berulang kali. Sampai sekarang. Hehehe. Recommended! Tokoh di tiap cerpennya dominan perempuan. Review selengkapnya baca di Goodreads.com yak :)



9. Agatha Christie - Sepuluh Anak Negro

Saya baca ini waktu SMP. Bukunya masih nangkring di rak buku edisi the best collection :D kadang-kadang masih saya baca ulang juga. Kisahnya tentang 10 orang diundang ke pulau terpencil dan mereka semua meninggal satu per satu. Serem juga sih. Klise ya tema ceritanya. Gak tahu ya kenapa lebih seru cerita yang ini dibanding Poirot. Hehehe.



10. Geowisata Bumi Cekungan Bandung 

Jauh sebelum saya mengenal kedua penulis buku ini, saya sudah punya edisi buku pertamanya. Sudah saya praktekan rute wisatanya juga. Buku ini benar-benar berbeda dengan jenis buku wisata lainnya. Sangat sangat sangat recommended! terutama kalau kamu doyan kegiatan outdoor.

Ada 9 trek jalan-jalan di Bandung yang temanya sejarah alam. Semua rutenya bisa kita praktekan, bukan sekedar tempelan rute abal-abal. Gak cuma rutenya yang dipaparkan, tapi juga ilmu bumi dan budaya. Ah menarik sekali. Harusnya dua penulis buku ini dikasih penghargaan apa lah gitu, mereka yang mempopulerkan kegiatan jalan-jalan bertema geotrek. Dan konsisten loh sampai sekarang. Unik, cerdas, berisi. Harus baca!

Ngomong-ngomong mereka punya versi jalan-jalannya buku ini. Eh sekarang mah malahan udah nambah rutenya. Kalau mau ikutan, follow aja facebooknya Mata Bumi Jelajah Geotrek. Pemandu adalah penulisnya langsung, geograf T Bachtiar dan geolog Budi Brahmantyo. Googling deh dua nama itu (kalau belum ngeh siapa mereka :D). Dijamin kagum hehehe.


2 comments on "Sepuluh Buku"