Social Media

Cibadak Culinary Night, Ada Rasa Pecinannya

17 March 2014
Sewaktu mendengar kabar kalau Pemkot Bandung mengadakan Culinary Night di Cibadak, wuw saya senaaaaaaang sekaliiiiii! Cibadak ini kawasan favorit saya. Selain tempat belanja barang-barang grosiran atau makan bubur paling enak se-Bandung, Cibadak itu punya magnet yang gak bisa saya jelasin sensasinya. Bangunan-bangunan tuanya itu loh...


Sabtu tanggal 15 Maret 2014, lampion cantik kecil-kecil bergelantungan di langit Cibadak. Jalanan yang lebarnya lk. 15 meter mulai berisi stand-stand makanan, cemilan, dan minuman. Penduduk ramai memenuhi badan jalan. Hilir mudik orang-orang kesenangan. Tukang parkir mulai sibuk meniup peluit. Mengatur laju kendaraan dan motor yang parkir. Termasuk motor yang saya tumpangi.



Usai sholat magrib, baru saya jelajah kuliner Cibadak. Ya sebenarnya menu jajanannya itu-itu saja. Saya belum menemukan daftar yang baru. Semuanya tidak jauh dari sosis lagi, burger lagi, ayam goreng lagi, timbel lagi, blablabla. Tinggal pilih-pilih aja cari yang rasanya enak. Gak sedikit kok yang menyediakan tester ;)


Sedikit foodtruck yang hadir, lebih banyak meja-meja dagang dadakan. Entah mereka penduduk lokal atau para pendatang dari kawasan Bandung yang lain. Saya niat berburu makanan yang baru tapi tampaknya belum ada.





Berbeda dengan Culinary Night di tempat lain, di sini banyak pedagangnya saudara-saudara kita yang keturunan Tionghoa. Mungkin gara-gara kental nuansa Tinghoa-nya juga, disini ada pertunjukan Barongsai. Seru sih menurut saya, jadi tiap tempat di Culinary Night-nya Bandung punya ciri khas: dari penjualnya, makanannya, atau tempatnya.




Btw, acara ini kedisiplinannya belum sebaik Braga Culinary Night. Motor masih ada bolak-balik masuk ke area yang seharusnya steril dari kendaraan apapun. Tapi di sini, motor bisa masuk sesuka hati. Begitu juga dengan mobil. Antara pengemudinya gak punya kepekaan yang baik dan panitia yang masa-gak-tau-? Keduanya sama buruknya. Semoga Cibadak Culinary Night berikutnya jalanan lebih 'bersih' dari orang-orang gak peka dan panitia yang gak terlalu peduli dengan ini. Amin.


Untuk acara yang kedua, Cibadak Culinary Night ini sayang juga saya gak lihat ada tempat sampah. Sulit sekali mau buang bungkus makanan. Dari ujung gerbang Cibadak sampai ujung belakangnya, alamak saya tidak menemukan satu tempat sampah pun. Halo tok tok tok, panitia siapin tempat sampah dong. Iya saya tahu lebih baik gak nyampah sekalian, tapi itu di Swiss dan rumah kita. Ini di Cibadak.

Begitulah kekurangannya.

Sisanya, saya masih jatuh cinta sama kawasan Cibadak. Duh moga-moga ini distrik terurus dengan baik. Banyak bangunan tua yang mulai ganti wajahnya jadi modern. Ah ya lagu lama di Bandung ngomongin begini :D tapi gak mau putus harapan. Hehehe.

Kalau mau datang ke Cibadak Culinary Night, datang hari sabtu malam minggu. Acaranya dua minggu satu kali. Jamnya 6 sore - 12 malam.



Petunjuk Arah ke Cibadak

Ada angkot yang lewat Cibadak, Cikupadateuh - Ciroryom. Ada lebih banyak angkot yang lewat depannya jalan Cibadak aja: Tegalega - Cisitu, Karangsetra - Cibadayut, Damri Dago - Leuwipanjang, Damri Ledeng - Leuwipanjang.

Cibadak itu letaknya deket Alun-alun kota Bandung. Cibadak terbagi jadi dua bagian, bagian yang suka saya sambangi adalah Cibadak yang penuh ruko-roku grosiran. Kebanyakan yang mendiami Cibadak bagian ruko ini teman-teman kita keturunan Tionghoa. Kalau Cibadak bagian satunya lagi lebih hening. Sedikit warga yang beraktivitas. Nah di bagian inilah Cibadak Culinary Night diselenggarakan. Ciri khasnya ada gedung namany Gedung Muslimin.




Foto: Indra Yudha, Nur Khairunnisa

6 comments on "Cibadak Culinary Night, Ada Rasa Pecinannya"
  1. seru, ya. sekarang di Bandung banyak tempat utk culinery night. Semakin mengokohkan kalau Bandung memang surganya kuliner :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, mba. The city of pigs tea :)) hahaha engga ding becanda. Ini program walikota yang baru, tiap kawasan tertentu dibuat culinary nightnya. Selain buah mecah keramaian juga buat menghidupkan lagi tempat2 yang gak dilirik orang. Alhamdulillah juga. hehehe

      Delete
  2. makin terpesona rasanya sama bandung :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah berhasil ya berarti tulisannya. Atau emang kota Bandung udah darisananya banyak memikat hati orang :)

      Delete
  3. aaaah, kapan ya bisa ke bandung ?? :)

    ReplyDelete