Social Media

Beautiful Day In Cottonwood Bed and Breakfast House Bandung

13 March 2014
Matahari sedang cantik-cantiknya waktu saya menginjakkan kaki di teras Cottonwood Bed and Breakfast House. Pukul sembilan pagi waktu Indonesia bagian Bandung. Saya hendak masuk ke bangunan berlantai empat. Satu lantai dasar yang masih renovasi. Dua dan tiga lantai yang jadi fungsi utama bangunan ini. Dan lantai terpuncak yang menjadi tempat tinggal pemilik bangunan sekaligus hotelnya.

Saya menaiki 10 anak tangga. Hup hup. Sebuah kursi kayu berkaki roda sepeda menghadap muka saya. Tersenyum saya segera mendudukinya. Lucu ih bangkunya. Beberapa tanaman terpajang rapi di halaman tak jauh dari tempat saya duduk. Ayu warnanya, sepoi-sepoi tersapu angin pagi. Tiba-tiba jadi teringat U2 dengan Beautiful Day-nya.

It's a beautiful day. 
Sky falls, you feel like it's a beautiful day
Dont let it get away

Tidak berlama-lama, saya buka pintu depan. Lobi imut menyambut. Beres dengan urusan admin dan izin, saya berkeliling hotel yang kamarnya hanya ada 9 ini. Dari jalan Mustang B2/1A Kompleks Kumala Garden, Bandung saya melaporkan. Penginapan bernama Cottonwood Bed and Breakfast House ini BAGUS BANGEEEET!

Disini saya ngerasa sedang di rumah impian. Cottonwood seperti sedang menerjemahkan apa-apa yang saya mau ada dan simpan di rumah saya nanti. Di mulai dari halaman mungil di depan rumah, teras yang fungsional dan cerah, pintu depan yang kokoh dan ramah, lantai rumah yang bersih, dan tentu saja semua dekorasi tempat ini yang simpel dan proper, alias sesuai pada tempatnya.







Belum selesai. Waktu saya masuk melihat kamar-kamarnya. Alamak! Gak berhenti bikin kagum. Hahahaha norak banget saya. Kepingin saya tidurin satu-satu kamarnya.

Sembilan kamar diberi nama-nama yang cantik: Apple Tree, Chammomile, Walnut, Mulberry, Seashell, Oak Tree, Rosemary, Cranberry, dan Olive Tree.

Setiap kamar didekor berdasarkan namanya itu. Mulai dari warna cat dinding, benda-benda pajangan, karpet, warna tirai jendela, ranjang, sprei, sampai tirai kamar mandinya. Tiap kamar beda karakter, beda gaya tapi benang merahnya masih bisa kita lihat & rasain.

Warna tembok ruangan di luar rumah, sampai ke kamar mandi, semuanya gak berlebihan. Gak bikin mata sakit. Saya suka warna coklat, warna-warna tanah. Tapi bukan berarti saya mengecat semua tembok kamar dan rumah saya dengan warna favorit saya kan? nah gitu kira-kira prinsip cat warna yang baik. Hehehe sok tau, etapi emang bener. Tuh prakteknya saya lihat di Cottonwood ini nih.








Guesthouse berukuran mini seperti Cottonwood kelebihannya ada pada kemauan pemilik untuk memperlakukan hotelnya seperti apa. Kalau di Cottonwood ini saya perhatikan semuanya serba personal. Intim. Alhasil buat tamunya juga merasa diperlakukan personal. Saya lebih berasa sedang di rumah ketimbang penginapan. Waktu mau pulang, rasanya pengen memboyong semua dekorasi yang lucu-lucu di Cottonwood.

Satu kamar diperuntukkan untuk dua orang. Buat saya ukuran kamarnya agak kecil. Terutama kalau bawa anak. Tapi tetep oke kok.

Buat perokok gak banyak ruang buat ngisep tembakau di dalam guesthouse ini. Ada tempat khusus merokok, yakni di kafe bagian luar. Kalau di kamar dan area lainnya yang masih di bagian dalam guesthouse tidak diperkenankan untuk merokok :)

Harga menginap permalamnya cek di http://agoda.com. Kalau saya baca sih publish ratenya 600ribuan. Tapi promonya 450ribuan rupiah aja. Tiap kamar disediakan TV, AC, dan lengkap dengan kamar mandinya. Eh harga sudah termasuk makan pagi ya. Menunya ada nasi kuning atau nasi uduk. Kalau mau roti-rotian juga disediakan bahan-bahannya, tinggal oles-oles sendiri sesuai selera. Makannya di kafe mungil yang (lagi-lagi) didesain dengan cantik dan apik.

Oma, opa, om, tante, kakak, adek. Cottonwood cocok buat semua umur. Mungkin kalau ajak oma opa bisa kita pesen kamar di lantai dua ya, karena di tempat ini tidak ada liftnya. Kasian aja gitu naik turun tangga, kecuali pada gak keberatan :D






Lokasi Cottonwood dekat dengan pintu tol Pasteur. Kira-kira 1 km. Cuman agak 'minggir' aja tempatnya, bukan di pinggir jalan utama. Jadi suasananya tidak bising dan heboh kendaraan. Kalau mau jalan-jalan ke pusat kota juga gak susah karena jaraknya dekat. Tinggal turun ke jalan Pasteur, belok kiri menuju CiWalk, belok kanan ke arah Pasar Baru, Braga, dan sejenisnya. Ada juga jalan pintas menuju kawasan Lembang. Yang ganggu biasanya macet di jalan Pasteurnya ini nih :D

Kalau mau leyeh-leyeh doang juga bisa. Baca buku (kalo gak salah disediakan peminjaman buku), nonton tv, atau nongkrong baca-baca majalah di toko suvenirnya yang alamak-gak-kalah-lucu sama guesthouse-nya.

Kalau di sekitar guesthouse saya perhatikan tidak banyak aktivitas yang bisa dilakukan, sih. Guesthouse-nya cocok banget buat merenung, libur dari hiruk pikuk kesibukan sehari-hari, cari inspirasi buat nulis, atau memanjakan pasangan dan orang tua barang semalam saja? Bisa juga kok :) yang pasti pada jatuh cinta deh dengan desain dan dekor Cottonwood. 

Cottonwood menyediakan jasa antar jemput ke bandara dan stasiun. Begitu juga kalau teman-teman minta dijemput di tempat-tempat tertentu. Rate-nya ada kok, nih.






Kalau kepincut sama apa yang temen-temen lihat di kamar dan seisi guesthouse ini, bilang aja sama mba-mba di meja lobi. Soalnya bisa dibeli ;) gimana caranya, nah datang dulu aja ke Cottonwood ini ya.


Cara menuju Cottonwood Bed and Breakfast

1. Manfaatkan fasilitas Google Map di ponsel. Saya pake ini nih soalnya. Catat alamatnya dan wuzz wuzzz biarkan Google Map yang cari, kita ikuti aja jalurnya di peta.
2. Taksi. Seperti biasa gunakan taksi terpercaya seperti Blue Bird, Cipaganti, dan Gemah Ripah.
3. Masuk ke jalan Tol Pasteur. Nanti setelah keluar gerbang tol, sebelum lampu merah, ada jalan ke kiri (U-turn), belok kiri. Lurus. Ketemu pertigaan, beloklah ke kanan. Itu udah di jalan Mustang. Lurus terus dan di ujung jalan ketemu deh sama Cottonwood di sebelah kiri.
4. Kalau angkot yang lewat di depan Cottonwoods B&B ini ada Cibogo - Elang dan Cibogo - Halte Pasar Andir.






Teks : Nurul Wachdiyyah
Foto : Indra Yudha Andriawan